Bloggers Community

Blog Widget by LinkWithin


Candu Internet Mampu Melukai Diri

Koran SI - Koran SI
Kamis, 24 Desember 2009 11:41 wib
0 00
detail berita
Dahulu orangtua bakal melarang anaknya untuk berlama-lama bermain video game. Selain mengakibatkan si anak menjadi penyendiri dan kurang bergaul, video game juga membuat mereka malas beraktivitas.

Alhasil, banyak orangtua yang mengaggap video game memiliki lebih banyak mudarat daripada manfaat jika digunakan terlalu banyak. Namun, internet adalah hal yang sangat berbeda karena sifatnya bak dua mata pisau. Bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti mengerjakan tugas sekolah atau kampus, bisa juga menyebabkan mental rusak jika digunakan untuk mengakses pornografi dan hal negatif lainnya.

Apa pun itu, survei yang dihelat pada 1.618 remaja berusia 13 hingga 18 tahun di Guangdong, China oleh China-Australia, mengungkap bahwa ketagihan remaja terhadap internet terus meningkat.

Ternyata hasilnya sangat buruk. Mereka yang memiliki tingkat adiksi tinggi, cenderung melakukan perbuatan untuk melukai diri sendiri; memukul, mencabut rambut, bahkan mencubit. Ketagihan internet digolongkan sebagai bagian dari gangguan mental atau kejiwaan sejak 1990-an. Menurut Dr Lawrence Lam dari University of Notre Dame Australia, para siswa yang kecanduan memiliki risiko 2,4 kali lebih besar untuk menyakiti diri sendiri, satu hingga lima kali dalam enam bulan.

"Selama beberapa tahun terakhir, ketersedian internet di negara-negara Asia semakin meningkat. Buntutnya, ketagihan terhadap internet juga ikut meningkat di antara remaja," ujar Dr Lawrence Lam.

"Banyak studi yang mengungkap hubungan antara ketagihan internet, gejala psikologi, dan depresi," imbuh dia. Bahkan, mereka juga yakin bahwa faktor ketagihan internet adalah variabel penting terhadap munculnya self-injury. Karena dampak dari adiksi itu membuat seseorang menjadi depresi, gugup, dan moody, ketika tidak online.

Di Indonesia, kendati belumada survei yang membahas soal hubungan antara ketagihan internet dan perbuatan menyakiti diri sendiri, dampak dari internet addiction disorder sudah mulai dirasakan remaja.

"Ketika BlackBerry saya ketinggalan di rumah, saya tidak konsen menerima pelajaran di kampus. Akhirnya, ketika jeda kuliah, saya bela-belain kembali lagi ke rumah," ujar Dita, mahasiswi di salah satu kampus di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta. (srn)


About The Author:

Penulis: M.Joko Lukito
Mari budayakan berkomentar baik berupa Kritik, Saran, maupun Pertanyaan untuk menjadikan blog ini lebih baik ke depannya. Copy-Paste artikel M.Joko Lukito Di ijinkan, tapi URL sumbernya disertakan.
Terima Kasih.. Follow me on Twitter Di Sini Add me on Facebook Di Sini.

0 komentar:

mengatakan...

KomentarImage Silahkan Menuliskan Komentar Anda pada opsi Google/Blogger Untuk Anda yang memiliki Akun Google/Blogger.

Silahkan Pilih Account yang sesuai dengan Blog/Website anda Dan Jika Anda Tidak Memiliki Account Apapun Maka Pilihlah Komentator Sebagai Anonymous...Terima Kasih.